NGAJI.NET

Khotbah Imam Ali a.s. yang memuat bahasan tentang tauhid, penciptaan alam, penciptaan malaikat, penciptaan Nabi Adam a.s, pemilihan para Nabi, pengutusan Nabi Muhammad sawa., kandungan Al-Qur’an, dan menyinggung soal haji.

❉ ❉ ❉ ❉ ❉

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي لَا يَبْلُغُ مِدْحَتَهُ الْقَائِلُونَ ، وَلَا يُحْصِي نَعْمَاءَهُ الْعَادُّونَ ، وَلَا يُؤَدِّي حَقَّهُ الْمُجْتَهِدُونَ .

Segala puji bagi Allah yang keterpujian-Nya tak terperikan oleh para pembicara, nikmat-Nya tak terhinggakan bagi yang mencoba menghitungnya, dan hak-Nya mustahil tertunaikan bahkan oleh yang bersungguh-sungguh (menaati-Nya).

الَّذِي لَا يُدْرِكُهُ بُعْدُ الْهِمَمِ ، وَلَا يَنَالُهُ غَوْصُ الْفِطَنِ ،

Dialah yang tak terpahami puncak-puncak kecerdasan, tak pula terselami para pendalam pengertian,

الَّذِي لَيْسَ لِصِفَتِهِ حَدٌّ مَحْدُودٌ ، وَلَا نَعْتٌ مَوْجُودٌ ، وَلَا وَقْتٌ مَعْدُودٌ ، وَلَا أَجَلٌ مَمْدُودٌ .

yang sifat-Nya tak terdefinisikan oleh batasan apa pun, tak terpujikan sanjungan bagaimana pun, tak terikat waktu, dan tak terjangkakan tenggat.

فَطَرَ الْخَلَائِقَ بِقُدْرَتِهِ ، وَنَشَرَ الرِّيَاحَ بِرَحْمَتِهِ ، وَوَتَّدَ بِالصُّخُورِ مَيَدَانَ أَرْضِهِ .

Dia menciptakan segenap makhluk dengan kuasa-Nya, menebarkan angin dengan rahmat-Nya, dan mengokohkan bumi yang bergoyang dengan bebatuan.

أَوَّلُ الدِّينِ مَعْرِفَتُهُ ، وَكَمَالُ مَعْرِفَتِهِ التَّصْدِيقُ بِهِ .

Pangkal agama adalah makrifat—yakni mengenal hakikat-Nya, dan kesempurnaan makrifat adalah taṣdīq—yaitu mengakui kebenaran-Nya.

وَكَمَالُ التَّصْدِيقِ بِهِ تَوْحِيدُهُ ، وَكَمَالُ تَوْحِيدِهِ الْإِخْلَاصُ لَهُ .

Kesempurnaan taṣdīq adalah tauhid—yakni mengesakan-Nya, dan kesempurnaan tauhid adalah ikhlas—yakni menghamba hanya kepada-Nya.

وَكَمَالُ الْإِخْلَاصِ لَهُ نَفْيُ الصِّفَاتِ عَنْهُ ، لِشَهَادَةِ كُلِّ صِفَةٍ أَنَّهَا غَيْرُ الْمَوْصُوفِ ، وَشَهَادَةِ كُلِّ مَوْصُوفٍ أَنَّهُ غَيْرُ الصِّفَةِ .

Kesempurnaan ikhlas adalah meniadakan sifat-sifat dari-Nya, karena setiap sifat menunjukkan bahwa ia berbeda dari yang disifati, dan setiap yang disifati menunjukkan bahwa ia berbeda dari sifat yang disandangkan kepadanya.

فَمَنْ وَصَفَ اللهَ سُبْحَانَهُ فَقَدْ قَرَنَهُ ، وَمَنْ قَرَنَهُ فَقَدْ ثَنَّاهُ .

Maka, siapa yang menyandangkan suatu sifat kepada Allah yang Maha Suci berarti telah menyerupakan-Nya (dengan sifat itu), dan siapa yang menyerupakan-Nya berarti telah menduakan-Nya.

وَمَنْ ثَنَّاهُ فَقَدْ جَزَّأَهُ ، وَمَنْ جَزَّأَهُ فَقَدْ جَهِلَهُ .

Siapa yang menduakan-Nya berarti telah menganggap-Nya terdiri dari bagian-bagian, dan siapa yang menganggap-Nya berbagian-bagian berarti tidak mengenal-Nya.

وَمَنْ جَهِلَهُ فَقَدْ أَشَارَ إِلَيْهِ ، وَمَنْ أَشَارَ إِلَيْهِ فَقَدْ حَدَّهُ ، وَمَنْ حَدَّهُ فَقَدْ عَدَّهُ .

Siapa yang tidak mengenal-Nya berarti telah menunjuk-Nya (mendefinisikan-Nya); dan siapa yang menunjuk-Nya berarti telah membatasi-Nya; sementara siapa yang membatasi-Nya berarti telah membilang-Nya.

وَمَنْ قَالَ «فِيمَ» فَقَدْ ضَمَّنَهُ ، وَمَنْ قَالَ «عَلَا مَ» فَقَدْ أَخْلَى مِنْهُ .

Siapa yang berkata “pada apa (Dia berada)” berarti telah menganggap-Nya bertempat, dan siapa yang berkata “atas apa (Dia berada)” berarti telah menganggap-Nya berada di luar sesuatu yang lain.

كَائِنٌ لَا عَنْ حَدَثٍ ، مَوْجُودٌ لَا عَنْ عَدَمٍ .

Dialah Zat yang ada tanpa kejadian, Dia ada tanpa berasal dari tiada.

مَعَ كُلِّ شَيْ‏ءٍ لَا بِمُقَارَنَةٍ ، وَغَيْرُ كُلِّ شَيْ‏ءٍ لَا بِمُزَايَلَةٍ .

Dia bersama segala sesuatu tanpa bersanding, dan berbeda dari segala sesuatu tanpa terpisah.

فَاعِلٌ لَا بِمَعْنَى الْحَرَكَاتِ وَالْآلَةِ ، بَصِيرٌ إِذْ لَا مَنْظُورَ إِلَيْهِ مِنْ خَلْقِهِ .

Dia berbuat tapi bukan berarti gerak dan alat, Maha Melihat meskipun tak ada (objek) yang dapat dilihat dari ciptaan-Nya.

مُتَوَحِّدٌ إِذْ لَا سَكَنَ يَسْتَأْنِسُ بِهِ وَلَا يَسْتَوْحِشُ لِفَقْدِهِ .

Dia Maha Esa meski tak ada suatu apa pun yang dengannya Dia dapat bersandar atau yang ketiadaannya membuat-Nya kehilangan.

Tentang Penciptaan Alam

أَنْشَأَ الْخَلْقَ إِنْشَاءً ، وَابْتَدَأَهُ ابْتِدَاءً ، بِلَا رَوِيَّةٍ أَجَالَهَا ،

Dia menciptakan makhluk dari ketiadaan dan memulai penciptaannya begitu saja—tanpa perlu renungan mendalam,

وَلَا تَجْرِبَةٍ اِسْتَفَادَهَا ، وَلَا حَرَكَةٍ أَحْدَثَهَا ، وَلَا هَمَامَةِ نَفْسٍ اضْطَرَبَ فِيهَا .

tanpa butuh percobaan, tanpa harus melakukan gerakan, tanpa dorongan jiwa menggelora.

أَحَالَ الْأَشْيَاءَ لِأَوْقَاتِهَا ، وَلَأَمَ بَيْنَ مُخْتَلِفَاتِهَا ، وَغَرَّزَ غَرَائِزَهَا ، وَأَلْزَمَهَا أَشْبَاحَهَا ،

Dia menetapkan waktu bagi segala sesuatu, menyelaraskan keragamannya, menanamkan tabiat-tabiatnya, dan melekatkan fungsi-fungsinya pada wujudnya—

عَالِماً بِهَا قَبْلَ ابْتِدَائِهَا ، مُحِيطاً بِحُدُودِهَا وَانْتِهَائِهَا ، عَارِفاً بِقَرَائِنِهَا وَأَحْنَائِهَا .

—semua itu telah Dia ketahui sebelum penciptaan, lengkap dengan batasan-batasan serta kesudahannya, dan telah Dia kenali kecenderungan-kecenderungan serta seluk-beluknya.

ثُمَّ أَنْشَأَ سُبْحَانَهُ فَتْقَ الْأَجْوَاءِ ، وَشَقَّ الْأَرْجَاءِ ، وَسَكَائِكَ الْهَوَاءِ .

Kemudian Dia yang Maha Suci menciptakan hamparan ruang-ruang, membelah penjuru-penjuru, dan membentang lapisan-lapisan udara.

فَأَجْرَى فِيهَا مَاءً مُتَلَاطِماً تَيَّارُهُ ، مُتَرَاكِماً زَخَّارُهُ .

Dia alirkan di dalamnya air deras yang berombak-ombak, gelombangnya bertumpuk-tumpuk.

حَمَلَهُ عَلَى مَتْنِ الرِّيحِ الْعَاصِفَةِ ، وَالزَّعْزَعِ الْقَاصِفَةِ .

Dia tumpangkan air itu di atas deru angin kencang dan badai yang hebat mengguncang.

فَأَمَرَهَا بِرَدِّهِ ، وَسَلَّطَهَا عَلَى شَدِّهِ ، وَقَرَنَهَا إِلَى حَدِّهِ .

Lalu Dia perintahkan angin mengembalikan air itu, menguasakannya untuk menangani beratnya dan menahannya sesuai batasannya.

الْهَوَاءُ مِنْ تَحْتِهَا فَتِيقٌ وَالْمَاءُ مِنْ فَوْقِهَا دَفِيقٌ .

Udara di bawahnya berhembus kencang, sementara air di atasnya tumpah-ruah membandang.

ثُمَّ أَنْشَأَ سُبْحَانَهُ رِيْحاً اِعْتَقَمَ مَهَبَّهَا ، وَأَدَامَ مُرَبَّهَا ، وَأَعْصَفَ مَجْرَاهَا ، وَأَبْعَدَ مَنْشَأَهَا .

Kemudian Dia yang Maha Suci menciptakan angin yang Dia jadikan netral hembusannya, lalu melanggengkan pengaturnya, menguatkan tiupannya, dan menjauhkan sumber pemicunya.

فَأَمَرَهَا بِتَصْفِيقِ الْمَاءِ الزَّخَّارِ ، وَإِثَارَةِ مَوْجِ الْبِحَارِ .

Selanjutnya Dia perintahkan angin itu untuk mengguncang air yang meluap-luap dan membangkitkan gelombang samudra.

فَمَخَضَتْهُ مَخْضَ السِّقَاءِ ، وَعَصَفَتْ بِهِ عَصْفَهَا بِالْفَضَاءِ ،

Maka angin mengguncangnya laksana mengguncang air susu dalam kantong kulit, meniupnya sekencang-kencangnya ke arah cakrawala,

تَرُدُّ أَوَّلَهُ إِلَى آخِرِهِ ، وَسَاجِيَهُ إِلَى مَائِرِهِ ، حَتَّى عَبَّ عُبَابُهُ ،

mengembalikan bagian depannya ke belakang dan bagian tenangnya ke yang bergelombang, hingga permukaan air itu meluap

وَرَمَى بِالزَّبَدِ رُكَامُهُ ، فَرَفَعَهُ فِي هَوَاءٍ مُنْفَتِقٍ ، وَجَوٍّ مُنْفَهِقٍ .

dan menyemburkan buih bertumpuk-tumpuk, lalu Dia angkat buih itu ke udara yang terbentang dan angkasa yang terbuka.

فَسَوَّى مِنْهُ سَبْعَ سَمَوَاتٍ . جَعَلَ سُفْلَاهُنَّ مَوْجاً مَكْفُوفاً ،

Kemudian dari air itu Dia menyusun tujuh langit. Dia jadikan yang terbawah sebagai gelombang yang terkendali,

وَعُلْيَاهُنَّ سَقْفاً مَحْفُوظاً وَسَمْكاً مَرْفُوعاً ، بِغَيْرِ عَمَدٍ يَدْعَمُهَا ، وَلَا دِسَارٍ يَنْظِمُهَا .

dan yang teratas sebagai atap yang terpelihara serta struktur yang terangkat, tanpa pilar yang menopangnya maupun pengikat yang menyusunnya.

ثُمَّ زَيَّنَهَا بِزِينَةِ الْكَوَاكِبِ وَضِيَاءِ الثَّوَاقِبِ .

Lalu Dia menghiasinya dengan keindahan bintang-bintang dan cahaya benda-benda langit.

وَأَجْرَى فِيهَا سِرَاجاً مُسْتَطِيراً ، وَقَمَراً مُنِيراً :

Dia perjalankan di dalamnya matahari yang berpijar terang dan bulan yang bercahaya:

فِي فَلَكٍ دَائِرٍ ، وَسَقْفٍ سَائِرٍ ، وَرَقِيمٍ مَائِرٍ.

dalam orbit yang berputar, langit yang bergerak, dan cakrawala yang beredar.

Tentang Penciptaan Malaikat

ثُمَّ فَتَقَ مَا بَيْنَ السَّمٰوَاتِ الْعُلَا ، فَمَلَأَهُنَّ أَطْوَاراً مِنْ مَلَائِكَتِهِ .

Kemudian Dia membentangkan ruang di antara langit-langit yang tinggi, dan mengisinya dengan berbagai kelompok malaikat-Nya.

مِنْهُمْ سُجُودٌ لَا يَرْكَعُونَ ، وَرُكُوعٌ لَا يَنْتَصِبُونَ ، وَصَافُّونَ لَا يَتَزَايَلُونَ ، وَمُسَبِّحُونَ لَا يَسْأَمُونَ .

Sebagian dari mereka bersujud tanpa pernah bangkit, sebagian lagi rukuk tanpa pernah tegak, lainnya berbaris rapi tak tercerai-berai, dan lainnya lagi bertasbih tanpa jemu.

لَا يَغْشَاهُمْ نَوْمُ الْعُيُونِ ، وَلَا سَهْوُ الْعُقُولِ ، وَلَا فَتْرَةُ الْأَبْدَانِ ، وَلَا غَفْلَةُ النِّسْيَانِ .

Mereka tak diliputi kantuk yang menyerang mata, tak pula lalainya pikiran, atau letihnya tubuh, maupun kealpaan karena lupa.

وَمِنْهُمْ أُمَنَاءُ عَلَى وَحْيِهِ ، وَأَلْسِنَةٌ إِلَى رُسُلِهِ ، وَمُخْتَلِفُونَ بِقَضَائِهِ وَأَمْرِهِ .

Di antara mereka ada yang menjadi para penjaga wahyu-Nya, penyampai firman kepada para rasul-Nya, dan pelaksana keputusan serta perintah-Nya.

وَمِنْهُمُ الْحَفَظَةُ لِعِبَادِهِ ، وَالسَّدَنَةُ لِأَبْوَابِ جِنَانِهِ .

Ada pula yang menjadi pelindung hamba-hamba-Nya dan penjaga pintu-pintu surga-Nya.

وَمِنْهُمُ الثَّابِتَةُ فِي الْأَرَضِينَ السُّفْلَى أَقْدَامُهُمْ ، وَالْمَارِقَةُ مِنَ السَّمَاءِ الْعُلْيَا أَعْنَاقُهُمْ ،

Di antara para malaikat itu ada yang kaki-kakinya teguh tertancap di bumi bawah, leher-lehernya menjulang menembus langit tinggi,

وَالْخَارِجَةُ مِنَ الْأَقْطَارِ أَرْكَانُهُمْ ، وَالْمُنَاسِبَةُ لِقَوَائِمِ الْعَرْشِ أَكْتَافُهُمْ .

anggota tubuhnya melampaui berbagai penjuru, dan bahu-bahunya layak menopang Arasy.

نَاكِسَةٌ دُونَهُ أَبْصَارُهُمْ ، مُتَلَفِّعُونَ تَحْتَهُ بِأَجْنِحَتِهِمْ ،

Mereka menundukkan pandangan di hadapannya (Arasy), berselimutkan bentangan sayap-sayap mereka di bawahnya,

مَضْرُوبَةٌ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَنْ دُونَهُمْ حُجُبُ الْعِزَّةِ ، وَأَسْتَارُ الْقُدْرَةِ .

menjadi tabir keagungan dan tirai kekuasaan antara mereka dengan makhluk lainnya.

لَا يَتَوَهَّمُونَ رَبَّهُمْ بِالتَّصْوِيرِ ، وَلَا يُجْرُونَ عَلَيْهِ صِفَاتِ الْمَصْنُوعِينَ ،

Mereka tidak menduga-duga Tuhan mereka dengan membayangkan rupa, tidak pula menyematkan sifat-sifat ciptaan kepada-Nya,

وَلَا يَحُدُّونَهُ بِالْأَمَاكِنِ ، وَلَا يُشِيرُونَ إِلَيْهِ بِالنَّظَائِرِ .

tidak membatasi-Nya dengan tempat, dan tidak menunjuk-Nya (mendefinisikan-Nya) melalui gambaran yang menyerupai sesuatu.

Tentang Penciptaan Adam a.s.

ثُمَّ جَمَعَ سُبْحَانَهُ مِنْ حَزْنِ الْأَرْضِ وَسَهْلِهَا ، وَعَذْبِهَا وَسَبَخِهَا ، تُرْبَةً

Kemudian Dia yang Maha Suci mengumpulkan gumpalan tanah dari bumi, baik yang keras maupun lunak, manis maupun asin,

سَنَّهَا بِالْمَاءِ حَتَّى خَلَصَتْ ، وَلَاطَهَا بِالْبَلَّةِ حَتَّى لَزَبَتْ .

yang Dia saring dengan air hingga murni, lalu Dia lumatkan dengan kelembapan hingga menjadi liat.

فَجَبَلَ مِنْهَا صُورَةً ذَاتَ أَحْنَاءٍ وَوُصُولٍ ، وَأَعْضَاءٍ وَفُصُولٍ :

Tanah liat itu Dia bentuk menjadi suatu rupa yang berlekuk-lekuk dan bersendi-sendi, dengan anggota-anggota tubuh dan bagian-bagian yang saling terhubung:

أَجْمَدَهَا حَتَّى اسْتَمْسَكَتْ وَأَصْلَدَهَا حَتَّى صَلْصَلَتْ لِوَقْتٍ مَعْدُودٍ وَأَجَلٍ مَعْلُومٍ .

Dia membekukannya hingga menjadi kokoh, dan mengeraskannya hingga mengering dan kuat—untuk waktu tertentu dan batas tertetapkan.

ثُمَّ نَفَخَ فِيهَا مِنْ رُوحِهِ ، فَمَثَلَتْ إِنْسَاناً ذَا أَذْهَانٍ يُجِيلُهَا ، وَفِكَرٍ يَتَصَرَّفُ بِهَا ، وَجَوَارِحَ يَخْتَدِمُهَا ،

Kemudian Dia tiupkan roh-Nya ke dalamnya, maka jadilah ia manusia dengan pikiran untuk merenung, akal untuk bertindak, anggota tubuh untuk digunakan,

وَأَدَوَاتٍ يُقَلِّبُهَا ، وَمَعْرِفَةٍ يَفْرُقُ بِهَا بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ وَالْأَذْوَاقِ وَالْمَشَامِّ ، وَالْأَلْوَانِ وَالْأَجْنَاسِ .

alat-alat untuk dimanfaatkan, serta pemahaman untuk membedakan antara yang benar dengan yang salah, rasa dengan aroma, warna-warna dengan jenis yang beraneka.

مَعْجُوناً بِطِينَةِ الْأَلْوَانِ الْمُخْتَلِفَةِ وَالْأَشْبَاهِ الْمُؤْتَلِفَةِ ، وَالْأَضْدَادِ الْمُتَعَادِيَةِ ،

Manusia diciptakan dari adonan tanah dengan warna-warni berbeda, sifat-sifat yang beragam, unsur-unsur yang saling bertentangan,

وَالْأَخْلَاطِ الْمُتَبَايِنَةِ مِنَ الْحَرِّ وَالْبَرْدِ ، وَالْبَلَّةِ وَالْجُمُودِ ، وَالْمَسَاءَةِ وَالسُّرُورِ .

dan campuran-campuran yang bertolak belakang—antara panas dan dingin, basah dan kering, serta susah dan senang.

وَاسْتَأْدَى اللهُ سُبْحَانَهُ الْمَلَائِكَةَ وَدِيعَتَهُ لَدَيْهِمْ وَعَهْدَ وَصِيَّتِهِ إِلَيْهِمْ ،

Kemudian Allah Yang Maha Suci meminta para malaikat untuk menunaikan amanat dan wasiat yang telah Dia titipkan kepada mereka,

فِي الْإِذْعَانِ بِالسُّجُودِ لَهُ ، وَالْخُنُوعِ لِتَكْرِمَتِهِ .

berupa kepatuhan bersujud kepada Adam (sebagai bentuk pengakuan akan keagungan-Nya) dan ketundukan untuk menghormati kemuliaan ciptaan-Nya.

فَقَالَ عَزَّ مِن قَائِلٍ : ﴿اُسْجُدُوا لِآدَمَ﴾ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ

Maka Dia yang Mahaperkasa berfirman: “Sujudlah kalian kepada Adam.” Maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis. (Q.S. Al-Baqarah [2]:34; Al-A‘rāf [7]:11; Al-Isrā’ [17]:61; Al-Kahf [18]:50; Ṭāhā [20]:116)

اِعْتَرَتْهُ الْحَمِيَّةُ وَغَلَبَتْ عَلَيْهِ الشِّقْوَةُ .

Iblis diliputi kesombongan dan tenggelam dalam kesengsaraan (akibat pembangkangannya).

وَتَعَزَّزَ بِخِلْقَةِ النَّارِ ، وَاسْتَوْهَنَ خَلْقَ الصَّلْصَالِ .

Ia membanggakan asal kejadiannya dari api, sembari meremehkan ciptaan dari tanah liat yang kering dan berbunyi.

فَأَعْطَاهُ اللهُ النَّظِرَةَ اِسْتِحْقَاقاً لِلسُّخْطَةِ ، وَاسْتِتْمَاماً لِلْبَلِيَّةِ ، وَإِنْجَازاً لِلْعِدَةِ .

Allah pun memberinya penangguhan waktu, sebagai penegasan atas kelayakan dirinya menerima kemurkaan-Nya, penyempurnaan ujian bagi makhluk-Nya, dan pemenuhan janji-Nya yang telah ditetapkan.

فَقَالَ ﴿فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ❁ إِلى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ﴾ .

Dia berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan sampai hari yang telah ditentukan waktunya.” (Q.S. Al-Ḥijr [15]:37–38; Ṣād [38]:80–81)

ثُمَّ أَسْكَنَ سُبْحَانَهُ آدَمَ دَارًا أَرْغَدَ فِيهَا عَيْشَهُ ، وَآمَنَ فِيهَا مَحَلَّتَهُ .

Kemudian Allah yang Maha Suci menempatkan Adam di hunian yang penuh kenikmatan, di sana ia hidup aman dan tenteram.

وَحَذَّرَهُ إِبْلِيسَ وَعَدَاوَتَهُ ، فَاغْتَرَّهُ عَدُوُّهُ نَفَاسَةً عَلَيْهِ بِدَارِ الْمُقَامِ ، وَمُرَافَقَةِ الْأَبْرَارِ .

Allah memperingatkannya tentang Iblis dan permusuhannya. Namun, musuhnya berhasil memperdayainya karena iri terhadap kedudukannya di tempat keabadian dan pertemanannya dengan para hamba yang berbakti.

فَبَاعَ الْيَقِينَ بِشَكِّهِ ، وَالْعَزِيمَةَ بِوَهْنِهِ ، وَاسْتَبْدَلَ بِالْجَذَلِ وَجَلًا ، وَبِالِاغْتِرَارِ نَدَماً .

Jadilah Adam menukar keyakinannya dengan keraguan, keteguhannya dengan kelemahan, mengubah kegembiraannya menjadi ketakutan, dan kelengahannya menjadi penyesalan.

ثُمَّ بَسَطَ اللهُ سُبْحَانَهُ لَهُ فِي تَوْبَتِهِ ، وَلَقَّاهُ كَلِمَةَ رَحْمَتِهِ ، وَوَعَدَهُ الْمَرَدَّ إِلَى جَنَّتِهِ .

Allah yang Maha Suci kemudian membuka lebar pintu tobat baginya, mengajarkan kepadanya kalimat penuh rahmat, dan menjanjikannya kelak kembali ke surga-Nya.

فَأَهْبَطَهُ إِلَى دَارِ الْبَلِيَّةِ ، وَتَنَاسُلِ الذُّرِّيَّةِ .

Lalu Dia menurunkannya ke alam ujian dan cobaan, tempat berkembang biak dan melanjutkan keturunan.

Tentang Pemilihan Para Nabi

وَاصْطَفَى سُبْحَانَهُ مِنْ وَلَدِهِ أَنْبِيَاءَ ، أَخَذَ عَلَى الْوَحْيِ مِيثَاقَهُمْ ،

Kemudian Allah yang Maha Suci memilih para nabi dari keturunan Adam—mengikat mereka dengan perjanjian untuk menerima wahyu-Nya,

وَعَلَى تَبْلِيغِ الرِّسَالَةِ أَمَانَتَهُمْ ، لَمَّا بَدَّلَ أَكْثَرُ خَلْقِهِ عَهْدَ اللهِ إِلَيْهِمْ ،

dan mengamanati mereka untuk menyampaikan risalah-Nya—ketika kebanyakan makhluk-Nya mengingkari perjanjian mereka dengan Allah,

فَجَهِلُوا حَقَّهُ ، وَاتَّخَذُوا الْأَنْدَادَ مَعَهُ .

sehingga melupakan hak-Nya, dan menyekutukan-Nya dengan tandingan-tandingan.

وَاجْتَالَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ عَنْ مَعْرِفَتِهِ ، وَاقْتَطَعَتْهُمْ عَنْ عِبَادَتِهِ .

Setan-setan pun berhasil menyesatkan mereka dari makrifat tentang-Nya dan memalingkan mereka dari penghambaan kepada-Nya.

فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ رُسُلَهُ ، وَوَاتَرَ إِلَيْهِمْ أَنْبِيَاءَهُ ،

Maka Allah mengirim para utusan kepada mereka, dan bersinambung mengutus para nabi,

لِيَسْتَأْدُوهُمْ مِيثَاقَ فِطْرَتِهِ ، وَيُذَكِّرُوهُمْ مَنْسِيَّ نِعْمَتِهِ ، وَيَحْتَجُّوا عَلَيْهِمْ بِالتَّبْلِيغِ ،

untuk meminta mereka menunaikan janji fitrah kepada-Nya, dan mengingatkan mereka akan nikmat-Nya yang telah mereka lupakan, juga untuk menegakkan hujah atas mereka melalui tersampaikannya risalah,

وَيُثِيرُوا لَهُمْ دَفَائِنَ الْعُقُولِ ، وَيُرُوهُمْ آيَاتِ الْمَقْدِرَةِ .

dan membangkitkan akal-akal mereka yang tersembunyi, serta menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya.

مِنْ سَقْفٍ فَوْقَهُمْ مَرْفُوعٍ ، وَمِهَادٍ تَحْتَهُمْ مَوْضُوعٍ ، وَمَعَايِشَ تُحْيِيهِمْ ،

Tanda-tanda itu mencakup langit yang terangkat di atas mereka, bumi yang terbentang di bawah mereka, berbagai sarana penghidupan yang menopang kehidupan mereka,

وَآجَالٍ تُفْنِيهِمْ ، وَأَوْصَابٍ تُهْرِمُهُمْ ، وَأَحْدَاثٍ تَتَابَعُ عَلَيْهِمْ .

ajal yang mengakhiri keberadaan mereka, penyakit dan musibah yang melemahkan mereka, serta peristiwa-peristiwa yang silih berganti menimpa mereka.

وَلَمْ يُخْلِ اللهُ سُبْحَانَهُ خَلْقَهُ مِنْ نَبِيٍّ مُرْسَلٍ ، أَوْ كِتَابٍ مُنْزَلٍ ، أَوْ حُجَّةٍ لَازِمَةٍ ، أَوْ مَحَجَّةٍ قَائِمَةٍ :

Allah yang Maha Suci tidak pernah membiarkan makhluk-Nya tanpa bimbingan nabi yang diutus, tanpa kitab yang diturunkan, tanpa hujah yang kokoh, atau tanpa jalan kebenaran yang terang:

رُسُلٌ لَا تُقَصِّرُ بِهِمْ قِلَّةُ عَدَدِهِمْ وَلَا كَثْرَةُ الْمُكَذِّبِينَ لَهُمْ .

Para utusan yang tidak gentar oleh sedikitnya pengikut mereka atau banyaknya orang yang mendustakan mereka.

مِنْ سَابِقٍ سُمِّيَ لَهُ مَنْ بَعْدَهُ ، أَوْ غَابِرٍ عَرَّفَهُ مَنْ قَبْلَهُ .

Di antara mereka ada yang diutus lebih dahulu dan memberitakan kedatangan utusan sesudahnya, ada pula yang datang kemudian dan diberi pengetahuan tentang yang mendahuluinya.

عَلَى ذَلِكَ نَسَلَتِ الْقُرُونُ ، وَمَضَتِ الدُّهُورُ ، وَسَلَفَتِ الْآبَاءُ ، وَخَلَفَتِ الْأَبْنَاءُ .

Dengan cara itu, zaman demi zaman terus melaju, abad lampau bertukar yang baru, para pendahulu berlalu, berganti generasi baru.

Tentang Pengutusan Nabi Muhammad sawa.

إِلَى أَنْ بَعَثَ اللهُ سُبْحَانَهُ مُحَمَّداً رَسُولَ اللهِ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ) لِإِنْجَازِ عِدَتِهِ وَتَمَامِ نُبُوَّتِهِ .

Sampai kemudian Allah yang Maha Suci mengutus Muhammad saw. sebagai Rasul-Nya, untuk menunaikan janji-Nya dan menyempurnakan kesinambungan bimbingan-Nya.

مَأْخُوذاً عَلَى النَّبِيِّينَ مِيثَاقُهُ ، مَشْهُورَةً سِمَاتُهُ ، كَرِيماً مِيلَادُهُ .

Allah telah mengambil perjanjian dari para nabi mengenai Muhammad (Q.S. Āli ‘Imrān [3]: 81), sehingga ciri-cirinya telah diketahui luas, dan kelahirannya penuh kemuliaan.

وَأَهْلُ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ مِلَلٌ مُتَفَرِّقَةٌ ، وَأَهْوَاءٌ مُنْتَشِرَةٌ ، وَطَرَائِقُ مُتَشَتِّتَةٌ .

Saat itu penduduk bumi terpecah belah menjadi berbagai golongan, hawa nafsu merajalela, dan jalan hidup tercerai-berai.

بَيْنَ مُشَبِّهٍ لِلهِ بِخَلْقِهِ ، أَوْ مُلْحِدٍ فِي اِسْمِهِ ، أَوْ مُشِيرٍ إِلَى غَيْرِهِ .

Ada yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, ada yang mengingkari keberadaan-Nya (mulhid), ada pula yang menyimpang kepada selain-Nya.

فَهَدَاهُمْ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ وَأَنْقَذَهُمْ بِمَكَانِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ .

Melalui pengutusan Muhammad, Allah memberi mereka petunjuk untuk keluar dari kesesatan, dan melalui kehadirannya, menyelamatkan mereka dari kebodohan.

ثُمَّ اِخْتَارَ سُبْحَانَهُ لِمُحَمَّدٍ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ) لِقَاءَهُ ، وَرَضِيَ لَهُ مَا عِنْدَهُ .

Kemudian Allah yang Maha Suci memilih Muhammad saw. untuk menemui-Nya, dan meridai baginya apa yang ada di sisi-Nya.

فَأَكْرَمَهُ عَنْ دَارِ الدُّنْيَا ، وَرَغِبَ بِهِ عَنْ مُقَارَنَةِ الْبَلْوَى .

Maka, Dia memuliakannya dengan membebaskannya dari kehidupan dunia, dan menjauhkannya dari penderitaan duniawi.

فَقَبَضَهُ إِلَيْهِ كَرِيماً (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ) .

Allah pun mencabut nyawanya dalam keadaan penuh kemuliaan.

وَخَلَّفَ فِيكُمْ مَا خَلَّفَتِ الْأَنْبِيَاءُ فِي أُمَمِهَا ،

Ia meninggalkan untuk kalian apa yang selalu diwariskan oleh para nabi kepada umat-umatnya—

إِذْ لَمْ يَتْرُكُوهُمْ هَمَلًا ، بِغَيْرِ طَرِيقٍ وَاضِحٍ ، وَلَا عَلَمٍ قَائِمٍ .

—karena para nabi tidak pernah membiarkan umat mereka dalam keadaan telantar tanpa jalan yang terang, atau tanpa penanda yang jelas.

Tentang Al-Qur’an dan Hukum-Hukumnya

كِتَابَ رَبِّكُمْ مُبَيِّناً حَلَالَهُ وَحَرَامَهُ ، وَفَرَائِضَهُ وَفَضَائِلَهُ ،

(Yakni) Kitab Tuhan kalian, yang telah ia jelaskan mana yang halal dan mana yang haram dari antara ayat-ayatnya, mana yang wajib dan yang berupa anjuran,

وَنَاسِخَهُ وَمَنْسُوخَهُ ، وَرُخَصَهُ وَعَزَائِمَهُ ، وَخَاصَّهُ وَعَامَّهُ ،

mana nāsikh (penetap hukum baru) dan mana mansūkh (hukum yang dibatalkan), mana yang berupa keringanan dan mana yang berupa penegasan, mana yang khāṣ (bersifat khusus) dan mana yang ‘ām (sifatnya umum),

وَعِبَرَهُ وَأَمْثَالَهُ ، وَمُرْسَلَهُ وَمَحْدُودَهُ ، وَمُحْكَمَهُ وَمُتَشَابِهَهُ .

mana yang berupa pelajaran dan mana yang sekadar perumpamaan, mana yang mursal (terbuka) dan mana yang maḥdūd (terbatas), serta mana yang muḥkam (gamblang) dan mana yang mutashābih (memerlukan penafsiran).

مُفَسِّراً جُمَلَهُ وَمُبَيِّناً غَوَامِضَهُ . بَيْنَ مَأْخُوذٍ مِيثَاقُ عِلْمِهِ ، وَمُوَسَّعٍ عَلَى الْعِبَادِ فِي جَهْلِهِ .

Telah pula ia perincikan kalimat-kalimatnya dan ia jelaskan kandungan-kandungan yang tersembunyi di antaranya. Ada yang memerlukan ilmu mendalam (untuk memahaminya), ada pula yang memberi keleluasaan bagi manusia berpengetahuan terbatas.

وَبَيْنَ مُثْبَتٍ فِي الْكِتَابِ فَرْضُهُ ، مَعْلُومٍ فِي السُّنَّةِ نَسْخُهُ ،

Ada yang diwajibkan dalam Kitab tetapi kemudian dibatalkan oleh sunah,

وَوَاجِبٍ فِي السُّنَّةِ أَخْذُهُ ، مُرَخَّصٍ فِي الْكِتَابِ تَرْكُهُ .

ada pula yang diwajibkan dalam sunah tetapi terdapat keringanan dalam Kitab untuk tidak melakukannya.

وَبَيْنَ وَاجِبٍ بِوَقْتِهِ ، وَزَائِلٍ فِي مُسْتَقْبَلِهِ .

Juga ada kewajiban yang berlaku pada waktunya dan berakhir di waktu berikutnya.

وَمُبَايَنٍ بَيْنَ مَحَارِمِهِ ، مِنْ كَبِيرٍ أَوْعَدَ عَلَيْهِ نِيرَانَهُ ، أَوْ صَغِيرٍ أَرْصَدَ لَهُ غُفْرَانَهُ ،

Telah dijelaskan pula berbagai bentuk larangan di dalamnya. Mulai yang besar dengan ancaman neraka (bagi pelanggarnya), sampai larangan kecil yang diiringi peluang ampunan (bagi pelanggar yang memintanya).

وَبَيْنَ مَقْبُولٍ فِي أَدْنَاهُ ، وَمُوَسَّعٍ فِي أَقْصَاهُ .

Demikian juga ada (amal) yang diterima meski dikerjakan sekadarnya, namun ganjarannya tak terhingga bila dilaksanakan sesungguh-sungguhnya.

Tentang Haji

وَفَرَضَ عَلَيْكُمْ حَجَّ بَيْتِهِ الْحَرَامِ ، الَّذِي جَعَلَهُ قِبْلَةً لِلْأَنَامِ .

Dia telah mewajibkan kalian untuk berhaji ke rumah-Nya yang suci, yang telah Dia jadikan kiblat bagi seluruh ciptaan.

يَرِدُونَهُ وُرُودَ الْأَنْعَامِ ، وَيَأْلَهُونَ إِلَيْهِ وُلُوهَ الْحَمَامِ .

Mereka berduyun-duyun mendatanginya bagai ternak yang berbondong-bondong menuju mata air, dan beramai-ramai menziarahinya dengan kerinduan seperti merpati berarak terbang kembali ke sarang.

جَعَلَهُ سُبْحَانَهُ عَلَامَةً لِتَوَاضُعِهِمْ لِعَظَمَتِهِ ، وَإِذْعَانِهِمْ لِعِزَّتِهِ .

Dia yang Maha Suci menjadikannya tanda kerendahan hati manusia di hadapan kebesaran-Nya, dan penyerahan mereka kepada keagungan-Nya.

وَاخْتَارَ مِنْ خَلْقِهِ سُمَّاعاً أَجَابُوا إِلَيْهِ دَعْوَتَهُ ، وَصَدَّقُوا كَلِمَتَهُ ، وَوَقَفُوا مَوَاقِفَ أَنْبِيَائِهِ ، وَتَشَبَّهُوا بِمَلَائِكَتِهِ الْمُطِيفِينَ بِعَرْشِهِ .

Dia memilih dari makhluk-Nya mereka yang mendengar seruan-Nya, segera memenuhi panggilan-Nya, membenarkan firman-Nya, menyinggahi tempat-tempat persinggahan para nabi-Nya, dan meneladani malaikat-Nya yang mengelilingi Arasy-Nya.

يُحْرِزُونَ الْأَرْبَاحَ فِي مَتْجَرِ عِبَادَتِهِ وَيَتَبَادَرُونَ عِنْدَهُ مَوْعِدَ مَغْفِرَتِهِ .

Mereka meraih keuntungan berlimpah di pasar ibadah-Nya dan berlomba-lomba mendapatkan janji ampunan-Nya.

جَعَلَهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لِلْإِسْلَامِ عَلَماً ، وَلِلْعَائِذِينَ حَرَماً .

Dia yang Maha Suci dan Luhur telah menjadikannya perlambang bagi Islam dan perlindungan bagi para pencari kedamaian.

فَرَضَ حَجَّهُ وَأَوْجَبَ حَقَّهُ ، وَكَتَبَ عَلَيْكُمْ وِفَادَتَهُ ، فَقَالَ سُبْحَانَهُ :

Dia mewajibkan berhaji ke sana, menetapkan hak-haknya, dan memerintahkan kalian untuk menziarahinya, sebagaimana firman-Nya:

﴿وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ﴾

(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam. (QS Āli ‘Imrān [3]:97)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini